Kamis, 19 Desember 2013

MAKALAH PEMBERIAN DAUN GAMAL TERHADAP PENAMBAHAN BOBOT BADAN TERNAK


MAKALAH
PEMBERIAN DAUN GAMAL TERHADAP PENAMBAHAN
 BOBOT  BADAN TERNAK








DISUSUN OLEH:  
NAMA:DAVID FERDINAN NABABAN
NIM:23010113140147
PRODI:S1-PETERNAKAN





FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013


KATA PENGANTAR

   Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha pengasih dan penyanyang yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya agar saya dapat menulis makalah dengan judul:Pemberian daun Gamal,terhadap konsumsi dan pertambahan Bobot badan Ternak dengan baik,meskipun masih banyak kekurangannya
   Tujuan dari penyusunan makalah dengan judul Pemberian daun Gamal terhadap konsumsi pakan ternak ini adalah sebagai syarat dan tugas makalah PMB 2013
   Penulis ucapkan banyak terima kasih atas terselesaikannya tugas makalah ini kepada Bapak/Ibu Dosen pengajar yang telah membimbing penulis dalam mata kuliah .Tanpa ilmu yang telah Bapak/Ibu berikan penulis tidak dapat mengerjakan makalah ini. Tidak lupa pula ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik materi maupun immateri dalam penulisan makalah ini.
   Penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, apabila terdapat beberapa hal yang kurang berkenan Penulis mohon maaf. Penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.




Semarang,8 Oktober 2013


Penulis







DAFTAR ISI


  BAB I PENDAHULUAN……………………………………………

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………….

  BAB III RUMUSAN MASALAH……………………………………

  BAB IV PEMBAHASAN…………………………………………….

  BAB V KESIMPULAN………………………………………………

  DAFTAR PUSTAKA……………………………………….

 














BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara agraris yang berpotensial dalam bidang pertanian sub sektor peternakan.Ternak adalah salah satu komoditi yang memiliki prospek yang cukup baik untuk dikembangkan bila dibandingkan dengan yang lain.Ternak dalam pemeliharaannya mudah dilakukan,modal dan resiko kerugiannya sangat kecil .Ternak  juga mempunyai peranan yang cukup penting dalam rangka memenuhi kebutuhan protein hewani bagi masyarakat.
Usaha ternak  terus mengalami peningakatan seiring dengan permintaan seiring dengan permintaan daging yang terus meningkat,keberhasilan suatu usaha peternakan dapat ditentukan oleh tiga factor yaitu:pakan(feeding),bibit unggul(breeding),dan manajemen yang baik dalam penggunaan pakan yang tepat   dapat mengoptimalkan pertambahan bobot bdan dan produksi.Hijauan di daerah tropis tumbuh dengan cepat namun kualitas ataupun kuantitas yang di peroleh pada umumnya kontinuitasnya terbatas.Hal ini terjadi karena hijauan pada musim hujan berlangsung 3-4 bulan/tahun,sehingga ketersediaan hijauan rendah dan tidak memenuhi kebutuhan ternak.
Berdasarkan permasalahan diatas suatu alternatif  yang dapat diambil dalam membantu mengatasi kekurangan ketersediaan bahan pakan pada musim kemarau adalah dengan memberikan kombinasi penggunaan daun Gamal untuk meningkatkan pertambahan bobot badan ternak  lokal,dan bahan  pakan tersebut tersedia dalam jumlah mutu Yang memadai di Indonesia,dengan memperhatikan kenyataan ini maka dilakukan suatu penelitian dengan Mengkombinasikan Ransum yang mengunakan bahan tambahan daun Gamal

1.2.Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana pemberian kombinasi daun Gamal dalam ransum basal terhadap konsumsi dan pertambahan bobot badan ternak dan untuk mengetahui perlakuan ransum apa yang berpengaruh terhadap penambahan bobot badan ternak

1.3 Kegunaan
Sebagai bahan informasi bagi petani dan peternak dalam pemanfaatan daun Gamal sebagai bahan pakan atau ransum ternak, selain itu juga sebagai bahan
Informasi bagi pemerintah untuk menentukan kebijakan dalam mengembangkan usaha ternak dan sebagai bahan informasi ilmiah bagi kalangan akademik untuk dikembangkan lebih lanjut khususnya dibidang peternakan








BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Mulyano dan Sarwono(2005)mengatakan bahwa,proses domestikasi ternak oleh manusia terjadi di daerah pegunungan Asian barat sekitar 8000 SM.Ternak kambing merupakan ternak tertua setelah anjing yang di pelihara manusia.Hal ini diungkapkan oleh Mutidjo(1992)bahwa,kambing merupan salah satu hewanyang paling tertua yang berhasil dizinakan
             Kartadisastra(1998) menyatakan bahwa,kambing merupakan ternak herbibivora(ruminansia)karena pakan utamanya adalah hijauan yang masih segar dan hijau berasal dari rumput-rumputan yang biasanya di konsumsi kambing
Surwono(1991) mendefinisikan bahwa,pakan adalah semua bahan makanan yang penting bagi ternak sebagai sarana Pembina pertumbuhan tubuh,sebab tubuh membutuhkan bahan pembangun yang berasal dari pakan yang sempurna(mengandung protein,karbohidrat,lemak,air,vitamin,mineral).
             Kartadisastra(1997) mengatakan bahwa,konsumsi adalah factor esensial yang merupakan dasar untuk hidup dan menentukan produksi,ransum adalah sejumlah campuran dari berbagai macam bahan makanan yang diberikan kepada hewan ternak atau ternak dalam waktu tertentu misalnya suatu hari satu malam.
  Cahayano(1998) mengatakan bahwa,daun pisang banyak dimanfaatkan untuk pembungkus aneka makanan dan barang-barang lainnya dan daun pisang yang telah tua dapat dimanfaatkan untuk makanan  hijauan ternak seperti:sapi,kambing,kerbau,kelinci,dll.







BAB III
RUMUSAN MASALAH

Ada beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini,antara lain:
       3.1.pengertian ternak ?
       3.2. Bagaimana cara mengembangan Ternak  ?
      3.3. Apakah Arti penting pakan hewani itu ?
      3.4. Apakah manfaat penambahan daun Pisang pada pakan ternak(Ransum)?
     


















BAB IV
PEMBAHASAN

 3.1.Pengertian Ternak
Ternak adalah hewan yang dengan sengaja dipelihara sebagai sumber pangan yang bermutu tinggi,Pakaian yang mahal dan prestisius,Hasil samping RPH(Bahan dasar berbagai proses kimiawi dan pakan ternak),Hewan coba(Penemuan IPTEK),Hiburan/hobi,sumber bahan baku industri, atau sebagai pembantu pekerjaan manusia. Usaha pemeliharaan ternak disebut sebagai peternakan (atau perikanan, untuk kelompok hewan tertentu) dan merupakan bagian dari kegiatan pertanian secara umum.Ternak dalam mencukupi kebutuhan non pangan:wool,bulu,dan kulit hewan serta Pupuk kandang.

3.2. Pengembangan Ternak Lokal
Dalam rangka memacu pertumbuhan produksi peternakan nasional, seharusnya perhatian lebih difokuskan pada usaha peternakan rakyat dan ternak lokal yang tersebar mulai dari perkotaan sampai perdesaan. Menurut Martojo (2003) jumlah rumahtangga peternakan sekitar 4,5 juta rumahtangga (RTP). Bentuk peternakan yang ada pun sebagian besar merupakan peternakan rakyat, yaitu sapi potong (99,6 %), kambing/domba (99,99 %), kerbau (88,7 %), sapi perah (91,1 %), ayam ras petelur (82,4 %), ayam buras dan itik (100 %) (Soehadji, 1992 dalam Rusfidra, 2004) .Pada umumnya ternak-ternak yang dipelihara pada usaha peternakan rakyat adalah ternak lokal. Ternak lokal merupakan sumber daya ternak yang sudah lama dipelihara peternak pedesaan dan berperan penting dalam sistem usahatani di perdesaan. Usaha peternakan rakyat inilah yang seharusnya menjadi basis pengembangan peternakan nasional. Pengembangan komoditi ternak yang berbasis bahan pakan impor sangat rawan dijadikan sebagai basis pembangunan peternakan nasional. Alasannya adalah tiga komponen bahan pakan (jagung, bungkil kedelai dan tepung ikan) merupakan bahan impor yang menguras devisa. Itulah sebabnya usaha peternakan berbahan baku impor (ayam ras pedaging dan petelur) mengalami kontraksi yang tajam ketika krisis ekonomi dan bangkrutnya secara massal para peternak ayam ras.

3.3.Arti Penting Pakan Hewani
        Keberhasilan usaha ternak  sangat dipengaruhi oleh kualitas pakan. Pakan menjadi salah satu faktor utama keberhasilan usaha ternak, di samping faktor genetis dan manajemen. Oleh karena itu, bibit ternak yang baik dari jenis unggul hasil seleksi harus diimbangi dengan pemberian makanan yang baik pula. Sebab, bibit ternak yang secara genetis baik akan memiliki sifat-sifat keturunan yang baik pula apabila memperoleh makanan yang cukup dan memenuhi syarat. Namun, perlu disadari bahwa pemberian makanan yang cukup dan memenuhi syarat ini tidak berarti akan bisa mengubah sifat-sifat genetik ternak. Misalnya, bangsa sapi Madura besarnya tubuh tidak akan bisa berubah menyerupai bangsa sapi Hereford; bangsa sapi Hereford yang bertubuh besar, daya kerjanya tak akan bisa menyamai bangsa sapi Ongole, dan sebagainya. Tetapi paling tidak, pemberian makanan yang cukup dan memenuhi syarat pasti akan mampu memunculkan sifat-sifat pembawaan dari bangsa-bangsa sapi tersebut, misalnya: pertumbuhannya menjadi lebih sempurna dan lebih cepat, dan prosentase karkasnya pun menjadi baik.Pemberian pakan terhadap ternak  harus dilakukan secara kontinu sepanjang waktu. Sebab, pemberian pakan yang tidak kontinu akan menimbulkan goncangan terhadap ternak tersebut sehingga pertumbuhannya terganggu. Hal ini sering terjadi pada ternak yang dipelihara di daerah tropis, termasuk di negara kita. Pertumbuhan ternak yang dipelihara di daerah tropis sering mengalami kurva naik-turun yang sangat tajam. Pada musim penghujan pertumbuhan dan pertambahan berat badannya sangat cepat, karena mendapat makanan yang cukup dan memenuhi syarat. Tetapi pada musim kemarau pertumbuhan berat badannya dapat menurun secara drastis. Sebab selama musim kemarau daya cerna hijauan/rerumputan berkurang. Hal ini terutama disebabkan oleh hilangnya energi, mineral dan protein yang terkandung dalam hijauan/rerumputan akibat kekurangan air. Dengan demikian hijauan/rerumputan yang diberikan kepada ternak tidak memenuhi syarat, bahkan volume pemberiannya pun seringkali sangat kurang. Akibatnya ialah pertumbuhan terhambat, ternak yang sudah dewasa berat badannya menurun/kurus, sebagai ternak potong tidak memenuhi syarat, perkembangbiakannya mundur karena fertilitasnya pun menurun presentase karkasnya juga sangat rendah.Oleh karena itu para peternak, harus berusaha memberikan makanan yang cukup dan memenuhi syarat sesuai dengan yang dibutuhkan oleh ternak tersebut. 
  
 


  3.4.Manfaat Penambahan Daun Gamal Pada Pakan
        Daun Gamal adalah kata yang begitu akrab di telinga kita dengan segudang manfaat. Pemanfaatannya telah lumayan dikenal di kalangan peternak ruminansia (sapi, kambing dsb). Namun pemanfaatan untuk unggas apakah bisa?
Daun Gamal ternyata kaya akan kandungan glukosa dan selulosa namun rendah kadar ligninnya. Ini menarik karena glukosa, suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Sementara itu, lignin adalah suatu bentuk serat yang dalam jumlah kecil dibutuhkan ternak untuk membantu pencernaan. Kandungan lignin pada pakan ternak sangat berpengaruh pada kemudahan pakan itu untuk dicerna. Pakan yang rendah kandungan ligninnya mudah dicerna oleh binatang. Tapi, kalau pakan yang diberikan terlalu banyak kandungan ligninnya, ternak bisa ‘mencret’.
Fakta ilmiah sedemikian sudah cukup sebagai dalil atas kenyataan praktek yang penulis lakukan pada ternak unggas meskipun dulu hanya berdasar ‘katanya’. Kami memberikan cacahan batang pisang ke ternak ayam broiler saat itu (di Kalimantan Selatan) dengan alasan untuk mendinginkan badan ayam akibat suhu udara yang ekstrim panas (dekat garis katulistiwa). Batang pisang dicacah halus lalu diberikan ke ayam saat ayam berumur 23 hari, 27 hari, 30 hari, dan 33 hari di tempat pakan bagian luar saja. Sore harinya diminumi air yang dicampur VITERPAN Unggas seperti biasanya.
Hasilnya sangat bagus karena ayam tampak lebih tenang meski suhu sangat panas memanggang di siang hari. Dan, pakan lumayan hemat karena sebagian ruang di tembolok dan perut ayam terisi cacahan batang pisang yang tidak usah beli. Efek kenyang tetap tampak dan yang penting, pemenuhan unsur gizi tetap terjaga terutama kalori yang diperoleh dari kandungan glukosa dalam cacahan batang pisang tersebut. Grafik penambahan bobot bahkan maju 1 hari dari baku standar budidaya. Menarik sekali. Satu hal lagi, kematian ayam di atas umur 25 hari amatlah ditakutkan peternak karena ayam yang mati berarti membuang pakan dalam jumlah cukup besar dan itu lampu kuning buat FCR dan Index Prestasi keseluruhan. Ayam kami, memang ada yang mati juga pada fase itu (namanya ajal siapa yang bisa ngatur kalau bukan Yang Maha Kuasa), tingkat kematiannya hanya 1-2 ekor dan itu hanya persoalan kompetisi ruang dan pakan. Tentu yang besar yang menang, yang kecil dan agak lemah, ya kalah. Toh hasil akhir mortalitas hanya 3%, masih sangat bisa ditoleransi tentunya.

















BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

  5.1. Kesimpulan
Hewan ternak sebagai sumber pakan hewani mempunyai beberapa manfaat yang sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia antara lain, : untuk kecerdasan, protein hewani juga dibutuhkan untuk daya tahan tubuh, Protein hewani diduga berperan terhadap daya tahan eritrosit (sel darah merah) sehingga tidak mudah pecah, Protein hewani juga berperan dalam mempercepat regenerasi sel darah merah.Oleh karena itu untuk menghasilkan ternak yang bagus untuk di konsumsi diperlukan penanganan yang mendalam terhadap konsumsi pakan ternak yang diberikan,sehingga  digunakan ransum dengan penambahan komposisi daun Gamal untuk meningkatkan bobot badan ternak dan sebagai alternatif  cadangan pakan ternak

  5.2 Saran
        Suapaya diperoleh penambahan bobot badan ternak yang diinginkan sebaiknya penggunaan pakan dengan penambahan daun Gamal dilaksanakan secara insentif dan teliti.oleh karena itu peternak dalam hal ini diminta untuk mencoba melakukannya dikarenakan dapat mengahasilkan ternak yang lebih sehat dan ekonomis dalam manajemen pengolahan ternaknya.










DAFTAR PUSTAKA
*) Anggorodi,1994.Imu Makanan Ternak.PT Gramedia Pustaka Utama:Jakarta
*)Anggorodi,R,1985.Ilmu Makanan Ternak.PT Gramedia Pustaka Utama:Jakarta
*)Anominos,1991.Petunjuk Beternak Sapi Potong dan Kerja.Kanisius:Yogyakarta
*)Huitema,H,2002.Peternakan diDaerah Tropis.PT Gramedia pustaka       utama:Jakarta
*)Lubis,D.A.1963.Ilmu Makanan Ternak.PT Pembangunan:Yogyakarta
*)Muljana,w.2001.Cara Beternak Kambing.CV.Aneka Ilmu: Semarang
*)Parakkasi,A.1999.Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Monogastri.Penerbit Angkasa:Bandung
*)Siregar S,dan Basya M.S.2003.Ransum Ternak Ruminansia.Penerbit Swadaya:Jakarta
*)Sosroamijojo dan Soeradji,S.M.2003.Peternakan Umum.CV Yasa Guna:Yogyakarta
































           



















1 komentar:

  1. FcBets: Rules, Strategy and More - FEBCASINO
    All you need to know about FcBets! Fc betting tips 바카라 룰 can be found here too and you can bet on any sport. Fcbets: Odds, Tips & Live Betting.

    BalasHapus